7 Kebohongan yang Sering Dilakukan Pria

Tuesday, July 17, 2012


Ceritatentang.com - 7 Kebohongan yang Sering Dilakukan Pria
Wanita terkenal dengan kepribadiannya yang “doyan” bergosip. Berbeda dengan pria yang memiliki kegemaran berbohong. Hal ini tak hanya dilakukan pada pasangannya, melainkan juga pada sahabat atau orang sekelilingnya.

Menurut Richard Newman, seorang pakar body language, selama ini kebohongan orang dapat dideteksi melalui tingkah lakunya, seperti memalingkan wajah atau tidak berani kontak mata. Namun, sebenarnya orang yang berbohong adalah orang yang berusaha melakukan apa saja untuk meyakinkan Anda bahwa mereka berkata sejujurnya.

Dilansir dari Cosmopolitan, ada tujuh kebohongan yang kerap dilakukan oleh seorang pria:

Saya terjebak macet!
Hari gini, menggunakan macet sebagai alasan untuk datang terlambat, memang basi banget. Menurut John Amodeo, penulis buku The Authentic Heart, pria lebih mudah menggunakan mengatakan hal ini ketimbang harus menjelaskan apa sebenarnya yang membuatnya datang terlambat. "Ingat, pria itu tidak sepintar wanita dalam berkomunikasi," katanya. Lucunya, kadang pria masih menggunakan alasan ini meskipun ia mempunyai alasan lain yang lebih kuat.
 
Harganya nggak semahal itu, kok!
Pria gemar membeli "mainan" atau barang-barang lain yang bisa dikoleksi untuk memuaskan hobinya, seperti action figure, RC planes, kamera berikut berbagai aksesorinya, atau memodifikasi mobilnya. Dan, barang-barang ini tidak murah. Mereka tahu bahwa Anda bisa saja tidak mengizinkan mereka untuk membelinya, meskipun mereka membelinya dengan uang mereka sendiri. Mereka juga tak mau membesar-besarkan pengeluaran uang untuk hobinya ini, untuk membuktikan bahwa ia cukup bertanggung jawab dengan uangnya, kata Barton Goldsmith, penulis buku Emotional Fitness for Intimacy. 

I’m on the way

Ada beberapa jenis acara yang kurang disukai pria, tetapi mereka tidak berani menolaknya, mungkin takut Anda ‘murka’. Seperti reunian atau acara keluarga, karena harus berbasa-basi dengan banyak orang, apalagi jika pasangan Anda tidak akrab dengan lingkungan tersebut. Tentu saja mereka tak bisa begitu saja menolak undangan Anda, tanpa harus memberikan alasan yang masuk akal. Jadi, mengulur waktu dengan mengatakan bahwa mereka "sudah di jalan", atau "sudah di lampu merah" adalah cara terbaik untuk muncul pada saat-saat terakhir.

Ini minuman saya yang terakhir

Melalui telepon, si dia mengatakan bahwa botol birnya yang ke-2 adalah yang terakhir. Sebab, ia ingin Anda segera menutup telepon, dan ia bisa kembali berbaur dengan teman-temannya. Sama saja ketika Anda berbohong padanya, bahwa cake atau cookies yang Anda makan sekarang adalah yang terakhir. Hal itu Anda lakukan supaya ia berhenti menginterogasi Anda mengenai berapa banyak makanan manis yang sudah masuk ke mulut Anda.

Maaf, nggak sempat angkat telepon

Alasan ini "sebelas-dua belas" dengan alasan "baterai handphone saya mati" atau "tadi lagi nggak ada sinyal". Intinya, mereka tidak ingin memberitahu Anda secara langsung bahwa mereka sedang ingin sendiri, atau sedang tak ingin melibatkan Anda dalam aktivitasnya, atau juga, sedang tak ingin mengikuti ajakan Anda untuk melakukan sesuatu yang kurang disukainya. Tetapi tentu saja, alasan itu juga mereka berikan karena kondisinya memang demikian.

Nggak ada apa-apa

Biasanya  kalimat ini menjadi kalimat favorit kaum wanita. Jawabannya "tidak ada apa-apa", tetapi yang terjadi sesungguhnya adalah kebalikannya. Di lain pihak, ternyata 52 persen pria juga mengucapkan kalimat tersebut pada kekasih mereka. Menurut para ahli, kalimat ini disampaikan untuk menghindari keributan dengan Anda, dan melindungi ego mereka. Sebab, pada dasarnya mereka tidak sebaik Anda dalam menjelaskan apa yang terjadi, atau bagaimana perasaan mereka. Akhirnya, mereka pun memilih untuk menyimpan saja hal itu. Kalau si dia mengucapkan kalimat ini, biarkan saja selama beberapa hari. Setelah itu tanyalah padanya, apakah ia masih merasa kesal, dan apa sebabnya.

Ah, nggak, kamu masih seksi kok!

Anda mungkin bisa menduga, pertanyaan apa yang membuatnya menjawab seperti itu. Ya, ia menjawab pertanyaan Anda yang berulang-ulang mengenai kondisi tubuh Anda. Jika ia menjawab pertanyaan Anda dengan jujur, misalnya, "Iya, kayaknya perut kamu mulai “endut” sekarang", Anda bisa saja langsung ribet dengan urusan diet, enggan bermesraan lagi dengannya, atau terus membahas pertambahan berat badan Anda. Karena itu, menurut Goldsmith, pria memilih jawaban aman yang membuat Anda merasa nyaman dan tenang, sehingga ia tak akan menghadapi berbagai risiko buruk akibat kesalahan jawabannya.

0 comments:

Post a Comment