Lemak Berbahaya Intai Orang Langsing

Tuesday, July 17, 2012

Ceritatentang.com - Lemak Berbahaya Intai Orang Langsing
Tubuh langsing bukan indikator utama yang menjamin kesehatan. Mereka yang berberat badan ideal bisa jadi memiliki komposisi lemak, otot, dan air yang tak seimbang. Yang lebih bahaya, keberadaan lemak tak kasat mata yang menyelimuti organ vital: hati, jantung, dan pankreas.

Lemak internal semacam itu bisa sama bahayanya dengan lemak eksternal yang kasat mata membuat tubuh gemuk. "Menjadi kurus tidak berarti secara otomatis Anda tidak gemuk," kata Dr Jimmy Bell, seorang profesor pencitraan molekuler di Imperial College, London.

Sejak 1994, peneliti melakukan pemindaian terhadap hampir 800 orang untuk memetakan lokasi penyimpanan lemak di tubuh. Mereka yang jarang olahraga cenderung menempatkan simpanan lemak internal lebih banyak.

Temuan itu harapannya bisa menjadi peringatan bagi mereka yang langsing untuk tetap melihat pentingnya olahraga. Mereka yang bertubuh langsing biasanya merasa sehat sehingga malah memiliki gaya hidup buruk. Tidak menjaga pola diet dan enggan olahraga.

Peneliti menegaskan bahwa mereka yang memiliki berat badan langsing tak lantas kebal terhadap penyakit kronis seperti diabetes, penyakit jantung, atau stroke. "Jika Anda hanya ingin kurus, diet saja mungkin cukup. Tapi jika benar-benar menjadi sehat, olahraga harus menjadi komponen penting daalam gaya hidup Anda."

Penelitian lain yang dipimpin Mark Hamer dari University College London, juga menemukan bahwa berat tubuh ideal atau langsing bukan indikator utama untuk menentukan kesehatan kardiovaskuler. Yang penting adalah kesehatan metabolik.

Indikator kesehatan metabolik antara lain: tekanan darah normal, kadar gula darah normal, memiliki jumlah kolesterol baik yang cukup, dan tingkat aman protein C-reaktif yang berhubungan dengan adanya peradangan dalam tubuh.

"Berat tubuh tak memberi jaminan apapun. Mereka yang langsing tapi memiliki kadar kolesterol jahat tinggi dan tekanan darah tinggi, tentu memiliki risiko besar mengalami serangan jantung," ucap Hamer, seperti dikutip Reuters.

Dr. Cora Lewis, profesor kesehatan dari University of Alabama, yang tak tak terlibat dalam penelitian-penelitian ini mengangguk sepakat. "Intinya jangan hanya terjebak pada gemuk atau langsing, tapi perhatikan kondisi kesehatan secara menyeluruh," katanya.

0 comments:

Post a Comment